Konon, gaji sepuluh juta dengan satu juta tidak akan ada bedanya bila
kita mampu mengatur keuangan. Perbandingan tersebut hanyalah
perumpamaan. Namun manusia memang punya sifat tidak pernah puas. Apabila
tak dikendalikan, bukan tidak mungkin gaji sepuluh juta akan amblas
begitu saja.
Di
sisi lain, banyak karyawan mengeluhkan uang yang menipis di akhir
bulan. Apakah Anda termasuk di antaranya? Kalau begitu, atur keuangan
Anda mulai sekarang. Berikut sejumlah kiat mengatur keuangan yang
disarikan dari ghiboo.com. Simak yuk!
Biasakan Menabung
Jangan biasakan menabung setelah gaji hampir habis. Anda harus segera
menyisihkan uang ketika menerima gaji. Untuk melatih kedisiplinan
menabung, Anda bisa membuat rekening tanpa ATM atau membuka tabungan
berencana yang biasa disediakan oleh bank. Dengan demikian, Anda tidak
dapat mengutak-atik uang tabungan Anda kecuali dalam keadaan mendesak.
Buat Perencanaan
Awal segala kesuksesan adalah perencanaan, termasuk perencanaan
keuangan. Tiap awal bulan, buatlah catatan anggaran sehingga pengeluaran
dapat dikontrol. Pisahkan juga anggaran untuk pos-pos di luar kebutuhan
pokok, seperti tabungan, investasi, hutang, dan cicilan. Setelah
membuat anggaran, langkah selanjutnya adalah disiplin mematuhi anggaran
tersebut.
Belanja Sesuai Kebutuhan
Belanjakanlah uang Anda sesuai kebutuhan yang telah Anda rencanakan
dalam anggaran. Jangan tergoda pada keinginan sesaat. Jangan membeli
barang tak penting berdasarkan keinginan dan berharap ada uang tambahan
setelahnya.
Batasi Penggunaan Kartu Kredit
Bila Anda tidak dapat mengontrol penggunaan kartu kredit, sebaiknya Anda
hanya memiliki satu kartu kredit. Gunakan secara bijaksana dan segera
selesaikan tagihan begitu gaji Anda terima.
Receh Juga Berguna
Jangan sepelekan uang receh yang Anda terima dari kembalian kasir. Anda
bisa kumpulkan uang receh tersebut dalam kantong khusus dan
menggunakannya untuk membayar parkir atau kebutuhan tak terduga lainnya.
Dana Cadangan dan Investasi
Selalu sisihkan uang untuk dana cadangan sehingga Anda tidak perlu panik
ketika harus memperbaiki kendaraan atau sekadar membeli kado pernikahan
teman. Tidak ada salahnya juga berinvestasi melalui reksadana atau
deposito yang kurang lebih sama dengan menabung disiplin.
Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Mengatur keuangan tak sesulit
yang Anda kira. Gaji pun selamat hingga akhir bulan. Semua itu
tergantung dengan gaya hidup yang Anda jalani. Selamat mencoba
Sumber www.ecc.ft.ugm.ac.id
seluk beluk kerja
Rabu, 24 Juli 2013
Jumat, 24 Mei 2013
Hal yang memudahkan dapat pekerjaan
2 Sifat Ini Mudahkan Dapat Kerja!
Sesi wawancara di perusahaan selalu
menjadi momen yang paling mendebarkan, terlebih bagi orang yang pemalu dan
tidak percaya diri. Tahukah Anda bahwa sifat seseorang memengaruhi keputusan
perusahaan saat memilih calon karyawannya?
Simak ulasan tentang sifat-sifat yang disukai dan dicari perusahaan saat menjaring calon karyawan, dikutip dari www.ecc.ft.ugm.ac.id berikut.
1. Percaya Diri
Ternyata sifat yang satu ini dinilai ampuh menaklukkan pewawancara. Hal ini dikarenakan orang-orang yang percaya diri dapat menyampaikan kelebihan yang dia miliki dengan nyaman dan meyakinkan.
Penelitian di University of Nebraska-Lincoln menemukan bahwa orang dengan percaya diri memiliki skor lebih tinggi dalam simulasi wawancara kerja dibandingkan orang yang tidak percaya diri tetapi sama-sama memenuhi syarat kerja.
Orang yang percaya diri dapat dengan cepat dan panjang lebar menceritakan kelebihan-kelebihan diri sehingga dinilai jauh lebih positif dibandingkan orang yang memenuhi syarat namun malu-malu dan tidak percaya diri.
2. Ramah
Orang ramah ternyata juga menjadi incaran perusahaan. Dikutip dari wolipop.com, Lauren A. Rivera, penulis penelitian dari Northwestern University mengatakan bahwa orang ramah akhirnya membuat perusahaan mengabaikan kriteria lain saat menjaring calon karyawan.
“Sebenarnya perusahaan lebih mengutamakan orang yang ramah, mudah untuk diajak berdiskusi, dan bisa dijadikan teman,” tutur Rivera.
Berdasarkan penelitian terbaru, calon karyawan yang diinginkan perusahaan bukan hanya yang memenuhi kriteria perusahaan, tetapi juga bisa dijadikan teman untuk berdiskusi.
Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan, seperti diungkapkan Peter Harms, Asisten Profesor Manajemen University of Nebraska-Lincoln. Menurutnya, jika ada pelamar dengan kemampuan sama, mungkin pilihan yang lebih baik adalah berusaha tidak memperkerjakan orang-orang dengan percaya diri berlebih atau narsis.
Jika Anda orang yang ramah dan percaya diri, tingkatkan kemampuan Anda yang lain supaya berhasil meyakinkan pewawanara untuk menerima Anda menjadi calon karyawan di perusahaan mereka. Tetap semangat dan semoga sukses!
Simak ulasan tentang sifat-sifat yang disukai dan dicari perusahaan saat menjaring calon karyawan, dikutip dari www.ecc.ft.ugm.ac.id berikut.
1. Percaya Diri
Ternyata sifat yang satu ini dinilai ampuh menaklukkan pewawancara. Hal ini dikarenakan orang-orang yang percaya diri dapat menyampaikan kelebihan yang dia miliki dengan nyaman dan meyakinkan.
Penelitian di University of Nebraska-Lincoln menemukan bahwa orang dengan percaya diri memiliki skor lebih tinggi dalam simulasi wawancara kerja dibandingkan orang yang tidak percaya diri tetapi sama-sama memenuhi syarat kerja.
Orang yang percaya diri dapat dengan cepat dan panjang lebar menceritakan kelebihan-kelebihan diri sehingga dinilai jauh lebih positif dibandingkan orang yang memenuhi syarat namun malu-malu dan tidak percaya diri.
2. Ramah
Orang ramah ternyata juga menjadi incaran perusahaan. Dikutip dari wolipop.com, Lauren A. Rivera, penulis penelitian dari Northwestern University mengatakan bahwa orang ramah akhirnya membuat perusahaan mengabaikan kriteria lain saat menjaring calon karyawan.
“Sebenarnya perusahaan lebih mengutamakan orang yang ramah, mudah untuk diajak berdiskusi, dan bisa dijadikan teman,” tutur Rivera.
Berdasarkan penelitian terbaru, calon karyawan yang diinginkan perusahaan bukan hanya yang memenuhi kriteria perusahaan, tetapi juga bisa dijadikan teman untuk berdiskusi.
Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan, seperti diungkapkan Peter Harms, Asisten Profesor Manajemen University of Nebraska-Lincoln. Menurutnya, jika ada pelamar dengan kemampuan sama, mungkin pilihan yang lebih baik adalah berusaha tidak memperkerjakan orang-orang dengan percaya diri berlebih atau narsis.
Jika Anda orang yang ramah dan percaya diri, tingkatkan kemampuan Anda yang lain supaya berhasil meyakinkan pewawanara untuk menerima Anda menjadi calon karyawan di perusahaan mereka. Tetap semangat dan semoga sukses!
Rabu, 06 Februari 2013
Belajar Dari Lilin : Sebuah Kemanfaatan ataukah Penyiksaan Diri?
Khoirunnas Anfa`uhum Linnas, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat banyak terhadap manusia lainnya. Sebuah prinsip yang sangat sosial dan sangat bagus diterapkan di kehidupan keseharian kita. Manusia yang memang dalam dirinya ada dwi fungsi yang seraya berjalan bersama-sama, manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai makhluk sosial.
Akan tetapi yang terjadi di masyarakat
terkadang bergeser dari apa yang telah diajarkan, ada 3 klasifikasi
manusia dalam pengamalan prinsip individu-sosial ini.
Golongan pertama adalah yang paling ideal,
mereka bisa menyeimbangkan aspek individu mereka dengan aspek sosial
mereka, prinsip khoirunnas anfa`uhum linnas ia terapkan dengan seraya
tetap memperhatikan hak-hak pribadi. antara mengurus diri dan memberi
kemanfaatan kepada orang lain bisa berjalan dengan harmoni seirama.
Inilah prinsip yang ideal yang seharusnya diterapkan oleh manusia. Kita
harus memikirkan diri kita sendiri, karena memang kitalah yang tau apa
yang kita butuhkan dan hanya kitalah yang tau keadaan kita. Akan
tetapi disisi lain kita tak bisa hidup tanpa bantuan dari sekeliling
kita, tetangga, teman, sahabat, dan orang-orang tersayang disekitar
kita. Maka itulah sebuah prinsip kehidupan ditawarkan oleh agama islam,
untuk bisa hidup bermanfaat baik kepada diri sendiri maupun orang
lain. Semoga kita termasuk golongan ini. amien
Kemudian golongan yang kedua adalah
golongan para individualis, seorang yang memang menganggap hidup itu
hanyalah untuk kepentingan pribadi semata, mereka berpandangan sempit
tanpa memperhatikan orang-orang disekelilingnya. hidup ya hanya
mengurusi dirinya, sibuk untuk diri sendiri, sibuk untuk sebuah
kehidupan yang sempit. mereka kurang menyadari bahwa setiap
kehidupannya secara jelas mutlak membutuhkan bantuan orang lain. Tidak
menyadari atau tidak berusaha menyadari, mereka mungkin tahu dirinya
membutuhkan orang lain, tapi itu tidak mereka akui adanya. Ini jelas
bertentangan dengan prinsip khoirunnas anfauhum linnas, unsur sosial
dalam golongan ini tidak ada. sangat tidak cocok untuk hidup dalam
masyarakat yang memang dipaksa mau atau tidak mau untuk berhubungan
dengan dunia luar, saling tolong menolong dengan tetangga dan
lingkungan masyarakat yang lainnya.
Untuk golongan yang terakhir inilah yang
mungkin kita sebut dengan fenomena LILIN, lilin adalah sebuah alat
penerangan yang berbeda dengan media penerangan yang lain. lilin
memiliki prinsip kerja pembakaran diri untuk sebuah upaya penerangan
terhadap lingkungannya. Sebuah pengorbanan diri dengan menghabiskan
setiap tubuhnya untuk memberikan kemanfaatan terhadap lingkungan
sekitarnya. Memang seakan-akan ini adalah baik, mengutamakan orang lain
diatas kepentingan pribadi. Inilah prinsip yang masih kita tolelir,
masih baik dan aman. Akan tetapi ada juga orang yang berlebihan
mengutamakan/berkorban untuk orang lain tetapi dengan menyiksa diri.
Seperti yang diilustrasikan oleh sebuah lilin. Mereka memang boleh
dikatakan memberikan kemanfaatan yang luar biasa kepada sekelilingnya,
tapi yang disayangkan adalah mereka melakukan aksi "kamikaze" yakni
penyiksaan dari atau bisa dikatakan juga bunuh diri. Perlahan-lahan
membakar dirinya hingga akhirnya tubuh lilin ini habis terbakar oleh
ganasnya bara api. Memang ada orang yang totalitas seperti ini,
membantu orang lain secara total dengan menginjak-injak hak pribadi.
Dari ketiga fenomena diatas, golongan
pertamalah yang memang diajarkan dalam islam, islam mengajarkan
harmonisasi kehidupan secara individual dan sosial. Menjadi pribadi
yang utuh untuk bisa mengoptimalkan diri kita sekaligus memberikan
kemanfaatan yang luar biasa kepada sesama, Sebuah idealitas yang meman
pantas kita terapkan dalam kehidupan bermasyarakat kita. Jangan menjadi
seoarang yang individualis, dan jangan pula menjadi seorang yang
hiperbolis dalam ber-sosial tanpa memperhatikan kebutuhan pribadi
seperti sebuah Lilin Penerang....
INSPIRASI
Minggu, 27 Januari 2013
wawancara Kerja
Wawancara kerja merupakan saat yang cukup menentukan
seseorang untuk diterima
atau tidak di suatu perusahaan. Karena itu wajar jika anda 'nervous' dan grogi
menghadapi wawancara. Apalagi pertanyaan dalam wawancara seringkali menjebak
calon karyawan. Sadarkah anda, bahwa sebenarnya pertanyaan dalam wawancara
banyak yang mengacu pada perusahaan, tidak selalu mengacu pada diri anda?
Menurut ahli karir di Amerika Shirley Floan Fadder, pada intinya nyaris semua
pertanyaan selama wawancara bertujuan untuk mengetahui apa yang dapat anda
berikan bagi perusahaan, bukan pada apa yang perusahaan dapat berikan pada anda.
So bagi anda yang ingin menghadapi wawancara, taklukkanlah si pewawancara dengan
memberikan jawaban yang sesuai dengan keinginannya. Nah di bawah ini adalah
beberapa contoh pertanyaan 'menjebak' yang biasa diajukan oleh si pewawancara
beserta petunjuk jawaban yang salah dan jawaban yang tepat.
-Pertanyaan: "Tolong berikan gambaran tentang diri anda!"
Jawaban yang salah: "Saya anak kelima dari enam bersaudara, saya masih single
dan punya rencana untuk berkeluarga dalam waktu dekat ini...."
Jawaban yang tepat: "Saya pekerja keras yang dapat bekerja secara mandiri maupun
tim. Saya juga tidak takut terhadap kritik karena kritik merupakan masukan bagi
saya untuk menjadi lebih baik...."
- Pertanyaan: "Mengapa anda berhenti dari pekerjaan terdahulu..?"
Jawaban salah: "Karena bos saya terlalu otoriter, teman-teman saya juga egois.
Lagipula gaji saya terlalu kecil dibanding beban kerja saya..."
Jawaban tepat: "Saya ingin mencari tantangan yang lebih besar dan mengoptimalkan
kemampuan saya untuk perusahaan. Dan saya rasa perusahaan ini tepat untuk
saya.."
- Pertanyaan: "Apa saja kelemahan anda..?"
Jawaban salah: "Saya sering terlambat bangun pagi dan kalau lagi tidak 'mood'
saya tidak bisa bekerja dengan baik.."
Jawaban tepat: "Kalau bekerja kadang saya suka lupa waktu. Bahkan kalau lagi
asyik bekerja saya suka melewatkan jadwal makan siang."
(Walau jawaban ini terkesan berlebihan tetapi jika anda dapat memformulasikan
kalimat dengan tepat, si pewawancara dapat mendeteksi arah pembicaraan anda)
- Pertanyaan: "Apa kegiatan anda di waktu luang..?"
Jawaban salah: "Saya suka menghabiskan waktu untuk 'shopping', chatting ataupun
nonton film terbaru di bioskop.."
Jawaban tepat: "Saya sering memanfaatkan waktu luang untuk memuaskan hobi saya
membaca buku-buku yang berguna bagi pekerjaan saya. Di waktu libur saya juga
mengambil kursus singkat tentang manajemen dan Bahasa Inggris."
- Pertanyaan: "Apa yang anda harapkan dalam waktu lima tahun mendatang?"
Jawaban salah: "Dalam waktu lima tahun mendatang saya berharap sudah punya rumah
dan mobil mewah."
Jawaban tepat: "Saya berharap keahlian saya semakin bertambah dan akan saya
kontribusikan pada perusahaan. Karena saya berharap dalam waktu lima tahun ke
depan saya tetap bekerja di perusahaan ini dan dapat maju bersama perusahaan.."
- Pertanyaan: "Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini?"
Jawaban salah: "Saya sebetulnya ingin mengetahui banyak tentang perusahaan ini
tapi sampai detik ini saya belum banyak mendapatkan informasi karena
keterbatasan waktu."
Jawaban tepat: "Perusahaan ini merupakan perusahaan berskala besar yang bergerak
di bidang industri otomotif (atau bidang lain). Dan saya tahu perusahaan ini
dikelola oleh orang-orang yang 'kualified' di bidangnya."
Pendek kata, setiap jawaban yang anda berikan harus memberi rasa tenang pada si
pewawancara. Pertanyaan-pertanyaan di atas hanyalah contoh dari beberapa
pertanyaan yang sering diajukan. Selebihnya masih banyak pertanyaan yang tampil
dalam beberapa bentuk dan variasi. Tetapi apapun bentuknya, anda harus menemukan
jawaban yang benar-benar tepat. Diharapkan anda mampu memberikan jawaban positif
yang mengesankan bahwa anda bisa memberi kontribusi banyak pada perusahaan.
Jangan lupa buatlah agar si pewawancara merasa nyaman dan komunikatif dengan
anda. Ok, selamat menaklukkan pewawancara..!
atau tidak di suatu perusahaan. Karena itu wajar jika anda 'nervous' dan grogi
menghadapi wawancara. Apalagi pertanyaan dalam wawancara seringkali menjebak
calon karyawan. Sadarkah anda, bahwa sebenarnya pertanyaan dalam wawancara
banyak yang mengacu pada perusahaan, tidak selalu mengacu pada diri anda?
Menurut ahli karir di Amerika Shirley Floan Fadder, pada intinya nyaris semua
pertanyaan selama wawancara bertujuan untuk mengetahui apa yang dapat anda
berikan bagi perusahaan, bukan pada apa yang perusahaan dapat berikan pada anda.
So bagi anda yang ingin menghadapi wawancara, taklukkanlah si pewawancara dengan
memberikan jawaban yang sesuai dengan keinginannya. Nah di bawah ini adalah
beberapa contoh pertanyaan 'menjebak' yang biasa diajukan oleh si pewawancara
beserta petunjuk jawaban yang salah dan jawaban yang tepat.
-Pertanyaan: "Tolong berikan gambaran tentang diri anda!"
Jawaban yang salah: "Saya anak kelima dari enam bersaudara, saya masih single
dan punya rencana untuk berkeluarga dalam waktu dekat ini...."
Jawaban yang tepat: "Saya pekerja keras yang dapat bekerja secara mandiri maupun
tim. Saya juga tidak takut terhadap kritik karena kritik merupakan masukan bagi
saya untuk menjadi lebih baik...."
- Pertanyaan: "Mengapa anda berhenti dari pekerjaan terdahulu..?"
Jawaban salah: "Karena bos saya terlalu otoriter, teman-teman saya juga egois.
Lagipula gaji saya terlalu kecil dibanding beban kerja saya..."
Jawaban tepat: "Saya ingin mencari tantangan yang lebih besar dan mengoptimalkan
kemampuan saya untuk perusahaan. Dan saya rasa perusahaan ini tepat untuk
saya.."
- Pertanyaan: "Apa saja kelemahan anda..?"
Jawaban salah: "Saya sering terlambat bangun pagi dan kalau lagi tidak 'mood'
saya tidak bisa bekerja dengan baik.."
Jawaban tepat: "Kalau bekerja kadang saya suka lupa waktu. Bahkan kalau lagi
asyik bekerja saya suka melewatkan jadwal makan siang."
(Walau jawaban ini terkesan berlebihan tetapi jika anda dapat memformulasikan
kalimat dengan tepat, si pewawancara dapat mendeteksi arah pembicaraan anda)
- Pertanyaan: "Apa kegiatan anda di waktu luang..?"
Jawaban salah: "Saya suka menghabiskan waktu untuk 'shopping', chatting ataupun
nonton film terbaru di bioskop.."
Jawaban tepat: "Saya sering memanfaatkan waktu luang untuk memuaskan hobi saya
membaca buku-buku yang berguna bagi pekerjaan saya. Di waktu libur saya juga
mengambil kursus singkat tentang manajemen dan Bahasa Inggris."
- Pertanyaan: "Apa yang anda harapkan dalam waktu lima tahun mendatang?"
Jawaban salah: "Dalam waktu lima tahun mendatang saya berharap sudah punya rumah
dan mobil mewah."
Jawaban tepat: "Saya berharap keahlian saya semakin bertambah dan akan saya
kontribusikan pada perusahaan. Karena saya berharap dalam waktu lima tahun ke
depan saya tetap bekerja di perusahaan ini dan dapat maju bersama perusahaan.."
- Pertanyaan: "Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini?"
Jawaban salah: "Saya sebetulnya ingin mengetahui banyak tentang perusahaan ini
tapi sampai detik ini saya belum banyak mendapatkan informasi karena
keterbatasan waktu."
Jawaban tepat: "Perusahaan ini merupakan perusahaan berskala besar yang bergerak
di bidang industri otomotif (atau bidang lain). Dan saya tahu perusahaan ini
dikelola oleh orang-orang yang 'kualified' di bidangnya."
Pendek kata, setiap jawaban yang anda berikan harus memberi rasa tenang pada si
pewawancara. Pertanyaan-pertanyaan di atas hanyalah contoh dari beberapa
pertanyaan yang sering diajukan. Selebihnya masih banyak pertanyaan yang tampil
dalam beberapa bentuk dan variasi. Tetapi apapun bentuknya, anda harus menemukan
jawaban yang benar-benar tepat. Diharapkan anda mampu memberikan jawaban positif
yang mengesankan bahwa anda bisa memberi kontribusi banyak pada perusahaan.
Jangan lupa buatlah agar si pewawancara merasa nyaman dan komunikatif dengan
anda. Ok, selamat menaklukkan pewawancara..!
Langganan:
Postingan (Atom)